Membuat Tape Ketan
Pertama-tama sih bingung , tapi akhirnya selese jugaaaa...
Kalian ada yang kebingungan untuk membuat makalah tentang tape ?
Ayooo..
Lihat disini !!!!
Saya kasih geratis :D hehe
TAPE
Tapai atau yang sering disebut
dengan tape adalah kundapan yang dihasilkan dari proses fermentasi bahan pangan
berkarbohidrat sebagai substrat oleh ragi. Di Indonesia sendiri substart ini
biasanya singkong atau beras ketan. Ragi dalah bibit jamur yang digunakan untuk
membuat tape. Ragi yang untuk fermentasi tape ini merupakan campuran beberapa
mikroorganisme terutam fungi (kapang dan jamur), seperti Sacharomyces cerevisiae, Rhizopus
oryzae, Edomycopsis burtonii, Mucor, Candida untilis, Saccharomycopis fubuligera dan Pediococcus . Tape hasil fermentasi
dengan ragi didominasi Sacharomyces
cerevisiae umumnya berbentuk semi-cair, lunak, berasa manis keasam,
mengandung alcohol, dan memiliki tekstur lengket. Tape tidak terbuat dari
perwarna buatan yang berbahaya melainkan dari pewarna alami warna hijau terbuat
dari daun katuk maupun daun suji.
BERAGAM
TAPE
Tape
di Indonesia sangat beragam. Tape di Jawa Barat disebut tape peuyeum
yang dibungkus dengan daun jambu biji, tape di Jawa Timur disebut tape puhung.
Di Malaysia Negara tetangga kitapun ada tape, tape di Malaysia disebut
dengan Tapai Pulut, tape di Kamboja disebut basi binubran, tape
di Cina disebut lao-chao atauchiu niang, tape di Thailand disebut
khao-mak.
KEUNGGULAN
TAPE
Dari
fermentasi tape dapat meningkatkan kandungan Vitamin B1(tiamina) hingga
mencapai 3kali lipat yang dibutuhkan oleh system saraf, sel otot, dan system
pencernaan yang baik. Tape digolongkan dalam sumber probiotik bagi tubuh.
Cairan tape diketahui mengandung bakteri asam laktat sebanyak ± satu juta per
milliliter atau gramnya. Keunggulannya yang lain adalah dapat mengikat dan
mengeluarkan aflatoksin dari tubuh. Aflatoksin merupakan zat toksik atau racun
yang dihasilkan oleh kapang terutama Aspergillus flavus. Mengonsumsi tape dapat
mencegah terjadinya anemia karena mikroorganisme yang berperan dalam
fermentasinya mampu menghasilkan B12.
KELEMAHAN
TAPE
Dalam
membuatan tape tidak boleh digunakan alat yang berlemak ataupun berminyak
karena dapat menyebabkan kegagalan fermentasi. Air yang digunakanpun harus
bersih. Konsumsi tapai yang
berlebihan dapat menimbulkan infeksi pada darah dan
gangguan system pencernaan. Selain itu, beberapa jenis bakteri yang digunakan dalam
pembuatan tapai berpotensi menyebabkan penyakit pada orang-orang dengan system
imun yang terlalu lemah seperti anak-anak balita, kaum lanjut
usia, atau penderita HIV. Untuk mengurangi dampak negatif tersebut, konsumsi tapai
perlu dilakukan secara terkendali dan pembuatannya serta penyimpanannya pun
dilakukan dengan higienis.
KADAR
ALKOHOL TAPE
24 jam : 0,388%
0,844%
48 jam : 1,176% 2,182%
72 jam : 2,056% 4,904%
96 jam : 3,884% 6,334%
120 jam : 7,581% 11,811%
48 jam : 1,176% 2,182%
72 jam : 2,056% 4,904%
96 jam : 3,884% 6,334%
120 jam : 7,581% 11,811%
BERAGAM OLAHAN
TAPE
Selain dapat
dikonsumsi secara langsung, tapai dapat dijadikan olahan lain atau dicampur
dengan makanan dan minuman lainnya. Tapai pulut menjadi komponen es
cendol dan es campur, atau dapat juga diolah kembali menjadi wajik dan dodol. Tapai singkong selain
bisa dijadikan campuran es cendol, es campur atau es doger, dapat pula diolah
menjadi makanan gorengan rondo royal (tapai goreng) dan colenak. Tape juga nikmat
disantap bersamatetel (istilah
jawa untuk ulenan ketan putih) atau di jawa Barat biasa disebut ulen.
CARA MEMBUAT
Pertama-tama
kita harus ke pasar untuk bahan-bahan yang dibutuhkan.
Bahan-bahan
:
- Beras
ketan / Umbi Singkong
5. Daun Katuk
- Ragi
Tape 6. Air
- Daun
Pisang
- Tempat
untuk mencuci sampai memcampur dengan ragi.
Foto :
Gambar
diatas adalah daun pisang untuk membungkus tape & daun katuk sbg pewarna
tape.
Gambar
diatas adalah beras ketan kecil(gemuk) yang utuk tape dan gambar pada saat
mencuci beras ketan.
Gambar
diatas adalah saat perebusan beras ketan.
Gambar
diatas adalah saat pengadukkan ketan dengan daun katuk.
Gambar
diatas adalah saat peragian beras ketan.
Gambar diatas adalah saat penutupan tape yang telah di ragi menggunakan tempat tertutup beralas daun.
Gambar
diatas adalah saat tape sudah jadi.
Cara
Kerja :
- Cuci
beras ketan sampai bersih dan tidak ada kotorannya.
- Lalu
rendam menggunakan air bersih selama 1 jam.
- Didihkan
air di panci yang agak besar.
- Kukus
beras ketan.
- Hancurkan
ragi selagi masih menunggu kukusan beras ketan.
- Remas-remas
daun katuk yang telah dicuci , pisahkan dari airnya.
- Lihat
kukusan beras ketan.
- Setelah
setengah matang angkat , lalu campur dengan remasan air dari daun katuk.
- Campur
hingga air daun katuk habis dan terserap oleh ketan.
- Kukus kembali ketan hingga matang.
- Setelah matang tunggu dingin , lalu
taburi ragi hingga merata.
- Campuran tersebut lalu di tutup dengan
daun dan diinkubunasi.
- Taruh di tempat yang kedap udara.
- Tunggu 4 sampai 5 hari hingga ketan
bertekstur lunak, dan berbau menyengat dan berasa asam.
- Setelah itu tape dapat di sajikan sesuai selera